MENUNGGU

Anto terdiam lesu disudut
ruangan,sesekali menjentikan
batang rokok yang asyik jadi
teman dalam
kesendiriannya,sementara asap
yang mengepul dari sudut
bibirnya mengabarkan keresahan
yang tak pernah terhenti.
Sementara sosok perempuan
muda yang lagi mengelus
perutnya tersenyum seakan
bahagia menyambut datangnya si
buah hati . Jemarinya asyik
menjumputi kata demi kata yang
kan dikirim pada sang calon papa
tuk mengabarkan perkembangan
isi perutnya saat itu .
Uh……..! Desah Anto terdengar
jelas seakan memecah kesunyian
siang itu. Hampir satu tahun
sudah Anto selalu murung entah
apa yang menjadikanya si periang
jadi begitu .
“ Dik …….!” Kata Anto
singkat,dan langsung
minggat….entah kenapa kalimat
yang tersusun rapi dihatinya jadi
kocar-kacir serta tak mau
meneruskan maksud hatinya.
“ Ya………” jawab Nia sembari
tersenyum manis.Sementara yang
menerima jawaban itu sudah
kabur dan hilang dengan derung
knalpot motornya .Pulang.
Bagai matahari di musim
penghujan,tertutup bergupal -
gumpal mega,namun semburat
cahayanya tampak jelas memencar
kemana-mana.